Tentunya, produk akhir dari seorang anak hukum adalah membuat sebuah tulisan hukum, baik itu tulisan hukum formal, maupun untuk tulisan hukum komersial yang nantinya akan dikirimkan kepada klien.
Selain itu, masing-masing orang memiliki cara dan style tersendiri dalam membuat tulisan hukum, ada yang lebih suka dengan cara yang menjabarkan dengan panjang lebar, tetapi ada juga yang langsung straight to the point tanpa bertele-tele. Semua itu tercermin dari bagaimana kita menjawab ujian kita ketika kita masih mengenyam bangku kuliah.
Apakah ada metode penulisan hukum yang salah dan benar? Jawabannya adalah tidak ada, semua jenis metode penulisan hukum perlulah untuk dipelajari dan digunakan sesuai dengan karakteristik tulisan hukum yang hendak kita buat. Karakteristik tulisan hukum itu sendiri hendaknya menyesuaikan dengan audiens yang kita ingin sasar sebagia pembaca tulisan hukum sendiri, jangan sampai kita menulis dan hanya berpatokan kepada diri kita sendiri sebagai pembacanya.
Di dalam course ini tidak akan dijelaskan bagaimana metode penulisan hukum dari 0, karena, seperti disebutkan sebelumnya, masing-masing orang memiliki style yang berbeda-beda. Namun, dalam course ini akan diberikan pembahasan bagaimana membuat tulisan hukum sesuai dengan konteks, sehingga pesan yang hendak kita sampaikan menjadi tercapai, dan si pembaca memahami apa maksud dan tujuan kita membuat tulisan hukum.
Sebagai contoh, course ini akan menjelaskan bagaimana menggunakan metode penulisan hukum FIRAC (Facts, Rules, Issue, Analysis and Conclusion), atau dikenal juga dengan metode IRAC, metode penulisan hukum paling populer yang sering dijadikan rujukan. Selain itu, diberikan pula beberapa latihan bagi partisipan agar dapat langsung mempraktikkan teori yang telah dipelajari untuk menulis hukum dengan ringkas dan efektif.